Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Bojonegoro telah menunjukkan komitmennya dalam slot gacor gampang menang meningkatkan kualitas layanan kesehatan melalui transformasi digital yang menyeluruh. Langkah ini tidak hanya mempercepat akses layanan, tetapi juga meningkatkan efisiensi dan keamanan data kesehatan masyarakat.
1. Sintesa Emas: Integrasi Rekam Medis Elektronik
Sejak Maret 2024, Pemkab Bojonegoro meluncurkan sistem Rekam Medis Elektronik (RME) bernama Sintesa Emas yang diterapkan di 35 Puskesmas dan RSUD Kepohbaru. Sistem ini terhubung dengan Platform SATUSEHAT dari Kementerian Kesehatan, memungkinkan integrasi data kesehatan secara nasional. Melalui verifikasi profil di SATUSEHAT Mobile, masyarakat dapat mengakses rekam medis secara digital, mempercepat proses administrasi, dan memastikan keamanan data kesehatan mereka.
2. Transformasi Puskesmas dan RSUD menjadi BLUD
Pada Desember 2024, Pemkab Bojonegoro meresmikan transformasi 35 Puskesmas dan RSUD Kepohbaru menjadi Badan Layanan Umum Daerah (BLUD). Langkah ini memberikan fleksibilitas dalam pengelolaan keuangan dan meningkatkan efisiensi operasional fasilitas kesehatan. Selain itu, Pemkab juga menyediakan sarana penunjang seperti alat CT Scan, X-Ray, dan ambulance untuk mendukung pelayanan kesehatan yang lebih baik.
3. Program Desa Sehat Melek Digital
Pemkab Bojonegoro juga meluncurkan Program Desa Sehat Melek Digital di Desa Pagerwesi, Kecamatan Trucuk, pada November 2024. Program ini merupakan kolaborasi antara Yatim Mandiri Bojonegoro, Kampus Ungu ISTeK ICsada Bojonegoro, dan RSUD Sosodoro Djatikoesoemo. Fokus program ini adalah pemberdayaan kesehatan masyarakat dan peningkatan literasi digital. Melalui aplikasi pemantauan tumbuh kembang anak, masyarakat dapat memantau kesehatan anak secara efektif dan berkesinambungan.
4. Dukungan terhadap Literasi Digital
Pemkab Bojonegoro menyadari pentingnya literasi digital dalam era teknologi informasi. Pada Oktober 2023, Pj Bupati Bojonegoro, Adriyanto, menekankan perlunya literasi digital di berbagai bidang, termasuk pelayanan publik. Hal ini menunjukkan komitmen Pemkab dalam memastikan masyarakat dapat memanfaatkan teknologi untuk meningkatkan kualitas hidup mereka.
5. Penerapan Aplikasi SuKma e Jatim
Untuk meningkatkan kualitas pelayanan publik, Pemkab Bojonegoro menjalin kerja sama dengan Biro Organisasi Jawa Timur dalam penerapan aplikasi survei kepuasan masyarakat elektronik (SuKma e Jatim). Aplikasi ini memungkinkan masyarakat memberikan penilaian terhadap pelayanan publik secara langsung, sehingga Pemkab dapat melakukan evaluasi dan perbaikan layanan berdasarkan masukan masyarakat.
Kesimpulan
Transformasi digital yang dilakukan oleh Pemkab Bojonegoro dalam sektor kesehatan menunjukkan upaya serius dalam meningkatkan kualitas layanan kepada masyarakat. Dengan integrasi sistem informasi, pemberdayaan masyarakat, dan peningkatan literasi digital, Bojonegoro menjadi contoh bagi daerah lain dalam menerapkan teknologi untuk pelayanan publik yang lebih baik.